Minggu, 19 Juni 2016

Lebaran Sebentar Lagi..

Tidak terasa bulan Ramadhan sudah memasuki minggu ke-3. Minggu ini kita bakal terima THR bersamaan dengan dengan gaji bulan Juni. Uang di rekening jadi berlipat-lipat, deh! Agar kita nggak kebablasan dalam spending it, keep in mind kalau kita butuh gaji bulan ini untuk biaya operasional bulan depan. So, pastikan sumber dana untuk untuk kebutuhan Lebaran berasal dari THR, ya.

  1. Step pertama, pindahkan uang THR dari rekening gaji. Idenya sih agar mudah men-track pengeluaran Lebaran dan tidak tercampur aduk dengan gaji bulan Juni. 
  2. Buat spending plan untuk pengeluaran rutin Lebaran seperti THR ART dan supir, beli kue Lebaran atau mempercantik rumah. Jangan lupa masukan juga budget untuk angpao yang bakal dibagikan ke anak-anak kecil kesayangan. Sebagai referensi pengeluaran pakai saja catatan pengeluaran Lebaran tahun lalu.
  3. Tentukan skala prioritas dari rencana yang udah dibuat. Mulai dari yang paling penting, ya. Katakanlah prioritas Lebaran tahun ini adalah mudik. Berarti kita harus mendahulukan semua pendanaan yang berhubungan dengan mudik seperti biaya perawatan mobil untuk mudik, makan selama di perjalanan dan kampung halaman, biaya rekreasi dan lain-lain.
  4. Sebelum mulai spending money, sisihkan dulu jatah untuk zakat, infaq dan sedekah. Also, kalau minggu lalu sempat minjam dari budget gaji untuk kebutuhan Lebaran, jangan lupa dikembalikan ya. Agar bulan depan kita nggak pusing karena kekurangan biaya operasional.
  5. Buat yang mudik, masukkan juga budget untuk beli travel insurance, ya. Asuransi mudik dibuat untuk melindungi kita dari resiko baik ketika menggunakan kendaraan pribadi (roda 4 atau lebih) maupun transportasi umum i.e pesawat terbang dan kereta. Premi mulai dari Rp 50,000 saja untuk sekeluarga dengan jangka waktu proteksi <30 hari. By the way, rumah sudah ada asuransinya, kan? 
  6. Hindari berhutang untuk memenuhi kebutuhan Lebaran karena ini hanya akan membebani kita sesudahnya. Coba di-review lagi beberapa item terbawah pada list kita: Kebutuhan atau keinginan, ya? Mencari pendapatan tambahan adalah solusi lain yang bisa dilakukan. Ada beberapa kenalan saya yang sukses dengan menjadi penjual kue kering dadakan selama bulan Ramadhan.
Masih ada sisa THR? So proud of you! Saya pribadi akan pakai kelebihan THR untuk beli hewan kurban buat hari raya Idul Adha. Cuman selisih 2bulan dari Lebaran, loh!


Happy planning dan mohon maaf lahir bathin, ya..  :) 
MoneyGeulis

Senin, 06 Juni 2016

It's Fasting Time..



Selama bulan Ramadhan banyak kenalan saya yang berpikir jika pada bulan ini pengeluaran akan berkurang karena dalam sehari kita hanya makan dua kali. Justru kenyataannya, ketika bulan Ramadhan pengeluaran malah bertambah dan bisa bikin kita defisit. 


Agar keuangan kita lebih teratur di bulan Ramadhan tahun ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Seperti bulan-bulan lainnya, kita harus punya budget selama bulan puasa. Komponennya sama ya. Ada pos biaya hidup, kewajiban finansial, pos investasi dan pos lifestyle. Please note, di bulan puasa harga barang pokok cenderung naik di kisaran di 10-20%.
  2. Ubah pemikiran bahwa THR adalah extra money untuk memenuhi kebutuhan di bulan puasa. It’s not. Kebutuhan bulan ini ya di-cover dengan gaji. THR sendiri fungsinya untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Lebaran termasuk membayar THR pekerja di rumah.
  3. Salah satu kegiatan khas di bulan ini adalah buka puasa bersama. Mengingat kebutuhan pendanaan yang cukup tinggi, setiap tahun saya selalu membuat pos khusus. Budget saya ambil dari pos Lifestyle yang memang banyak berkurang di bulan puasa.
  4. Di bulan Ramadhan banyak dari kita meningkatkan porsi charity. Agar tidak membebani keuangan bulanan, saya selalu mengalokasikan dananya dari THR. Feel free untuk meminjam dulu dari uang bulanan tapi jangan lupa dikembalikan, ya.
  5. Say YES to Bazaar dan sale!! Triknya adalah dengan menentukan kita belanja untuk kebutuhan Lebaran atau non-Lebaran. Dari situ kita bisa tahu dananya mesti ambil dari gaji atau THR. Pastikan sesuai dengan spending plan.
  6. Selalu bawa buku kecil di dalam tas atau download aplikasi expense manager agar bisa langsung mencatat setiap pengeluaran. Saya akui cara ini terbukti efektif membantu mengontrol pengeluaran.

Selamat menjalankan ibadah puasa.. :)
MoneyGeulis

Minggu, 24 April 2016

There is H.O.P.E..


Hold On, Pain Ends..

Saat mencari ide untuk tulisan bulan ini, saya menemukan hasil survey yang menyatakan bahwa 1/4 orang Indonesia berutang atas nama gengsi*. Wow… tinggi banget, ya! However, kalau dipikir-pikir di masa sekarang hampir semua orang berutang. Mulai dari small purchases dengan kartu kredit hingga large purchases seperti mobil dengan kredit bank. Termasuk saya.. :)

Saya tidak against berutang tapi berutang yang cerdas adalah ketika hal tersebut dapat menambah total asset kita. Contohnya: Berutang untuk membeli property di mana value-nya yang cenderung meningkat berpotensi melebihi nilai bunga pinjaman yang kita bayar.


Saya yakin kita semua bisa mengelola utang dengan bijak, however, ada beberapa tips praktikal saat kondisi keuangan lagi tight
  • Stop malas tracking expenses!! Tentukan mana kebutuhan dan mana keinginan. Be honest, please karena ini awal untuk terbebas dari utang. Buat saya, hal pertama yang harus dikurangi adalah kebiasaan beli baju. Kalau dipikir-pikir, siapa sih yang ingat baju yang kita pakai minggu lalu. Hal yang sama juga bisa di-apply ke bisnis. Potong pengeluaran yang tidak perlu. 
  • Singkirkan kartu kredit dan buat habits baru: Membayar dengan cash. Secara psikologis, terbatasnya uang di dompet dan rekening akan memaksa kita untuk memfokuskan pengeluaran pada kebutuhan daripada keinginan. Saat kondisi kepepet, terus menggunakan kartu kredit mungkin bisa memberi sedikit ruang gerak tapi hal ini juga berpotensi memperburuk situasi keuangan kita.
  • Buat rencana pengeluaran dari setiap income. Saya pribadi akan langsung mengalokasikan untuk membayar tagihan rutin wajib seperti listrik dan gaji pegawai i.e ART. Setelahnya, saya akan memprioritaskan pembayaran minimum utang baik kartu kredit maupun pinjaman lainnya. Minimum payment is not ideal tapi kita kan tetap harus pegang uang untuk biaya operasional harian.
  • Istirahat dulu dari kebiasaan menabung. I agree kita seharusnya menyisihkan sebagian pendapatan tapi itu kalau kondisi keuangan baik-baik saja. Do you know interest kartu kredit bisa mencapai 35.4% per tahun sedangkan bunga tabungan and/or TD hanya di kisaran 0-6%? So, dengan melunasi utang sebenarnya kita bisa men-save lebih banyak uang.
  • Dalam kondisi keuangan usaha yang tight, untuk free up cash pelaku usaha seringkali menjual asset atau berbicara dengan pemberi utang i.e Bank mengenai kondisi yang ada. Point terakhir dilakukan agar mendapatkan perpanjangan waktu kredit = pembayaran bulanan lebih ringan. Ini juga bisa jadi pilihan solusi untuk kita.
Keep in mind, berutang tidak selamanya buruk selama sifatnya produktif dan bisa menambah nilai assets kita. Also, sebelum berutang, pastikan kita bisa bayar ya.. :)


Happy Planning!
MoneyGeulis
*http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/11/atas-nama-gengsi-seperempat-orang-indonesia-berhutang

Rabu, 23 Maret 2016

Of Course We Can!!..



International Women’s Day yang dicanangkan setiap tanggal 8 Maret mengingatkan saya pada beberapa perempuan hebat yang saya kenal. Saya katakan hebat karena banyak dari mereka adalah orangtua tunggal yang berjuang untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Itu bukan hal mudah dan karenanya saya percaya bahwa perlindungan terbaik bagi seorang perempuan adalah memiliki uang sendiri..



Sebagai seorang Praktisi Perencanaan Keuangan, salah satu tujuan saya adalah berperan aktif dalam menambah jumlah perempuan Indonesia yang melek keuangan. Termasuk memastikan mereka tahu bagaimana memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, tahu resiko yang ada dan tahu hak-kewajiban sebagai nasabah.
Btw ladies, pria bukanlah sebuah rencana keuangan, ya.. ;)
  • Ketika membuat perencanaan keuangan, selain memikirkan diri sendiri biasanya perempuan juga  memfokuskan pada orang yang disayangi. Nah, untuk memastikan para kesayangan terlindungi dari ketidakpastian, perempuan perlu mengetahui life event yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan. Seperti bagaimana memenuhi kebutuhan anak selama dua puluh tahun (atau lebih) mulai dari bayi hingga mandiri. Atau, bagaimana ketika pasangan sebagai penghasil income utama tidak lagi mampu untuk melakukannya..
  • Penelitian menunjukan kekuatan terbesar dari otak perempuan adalah empati, intuisi dan kontrol diri. Tiga hal yang dapat dimanfaatkan perempuan untuk menjadi Investor yang sukses. Misalkan ketika mendapatkan firasat tentang peluang investasi, jangan ragu untuk berinvestasi apalagi jika punya uang menganggur (idle). Ketika hal itu terjadi sebenarnya otak bawah sadar sedang mencoba untuk memberitahu sesuatu. Perempuan juga harus memanfaatkan kekuatan kontrol diri dengan selalu menyisihkan sebagian dari penghasilan. Mulai dari Rp 10ribu per hari juga OK, kok! Investasikan uang yang terkumpul dan biarkan compound interest melakukan keajaibannya.
  • Saat mempersiapkan rencana hari tua, perempuan harus mempertimbangkan 3 hal tambahan: (1) Masa hidup perempuan yang lebih panjang; (2) Gaji yang lebih kecil = uang pensiun yang kecil juga; dan yang terakhir, (3) Jumlah uang yang dapat diinvestasikan. Tantangan dari poin terakhir adalah karena banyak perempuan yang menjadi caregiver bagi orangtua. Oleh sebab itu, pastikan perencanaan yang dibuat  lebih cerdas dan strategis.
  • Pasangan menikah adalah tim keuangan yang harus berbagi informasi yang dibutuhkan. Berbicara secara terbuka tentang masalah uang membantu mencegah konflik dengan memastikan kedua pasangan memiliki pemahaman yang sama. Berapa banyak uang yang masuk? Berapa banyak yang akan keluar? Berapa besar hutang? Apa saja aset yang dimiliki dan ada di mana? So, jangan ragu untuk berkomunikasi, berkomunikasi dan lebih sering berkomunikasi.
Mari berbagi dengan perempuan2 yang kita sayangi agar mereka dapat memberdayakan diri untuk membuat keputusan finansial terbaik. Keputusan yang akan membantu mereka menciptakan kehidupan yang diinginkan..



Happy Planning!.:)